IKHTIAR
Ikhtiar adalah saha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan akhirat terpenuhi. Ikhtiar dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya. Akan tetapi, usaha kita gagal, hendaknya kita tidak berputus asa. Dalam menjalankan kehidupan, Allah memerintahkan kita untuk terus berusaha memberikan yang terbaik.
Manusia terbaik adalah yang terus bergerak, memanfaatkan setiap potensi yang dia miliki untuk kehidupannya. Keseimbangan hidup di dunia dan akhirat haruslah diupayakan, sebagaimana yang sering kita dengar:
“Berbuatlah untuk duniamu seolah kamu hidup selamanya, dan berbuatlah untuk akhiratmu, seolah kamu mati esok hari”.
TAWAKKAL
Setelah semua ikhtiar kita lakukan, maka saatnyalah kita serahkan semua keputusan kepada Sang Penguasa Hidup, Allah SWT. Penyerahan diri ini disebut sebagai Tawakal. Secara definitif, tawakal berarti penyandaran, penyerahan dan mempercayakan suatu perkara kepada pihak lain. Seorang muslim yang tawakal adalah yang menyerahkan, menyandarkan dan mempercayakan kepada Allah SWT atas segala yang sudah dilakukannya.
Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa tawakal erat kaitannya dengan usaha atau ikhtiar. Tawakal tidak sama dengan pasrah. Tawakal adalah sebuah tindakan aktif, sementara pasrah adalah tindakan pasif. Pasrah adalah seperti daging yang teronggok di atas meja, siap diolah apa saja oleh pemiliknya.
Tawakal sama sekali tidak seperti itu. Tawakal mensyaratkan adanya upaya kreatif dari pelakunya.
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya: Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
SABAR DAN SYUKUR
Sabar adalah kemampuan menunda kesenangan, dan menjalani yang ada dengan penuh ketekunan.
Syukur adalah kemampuan menerima yang ada sebagai yang terbaik dari Allah, dan yakin bahwa Allah tidak mungkin salah dalam menempatkan hambanya.
Ikhlas adalah kemampuan menjalankan yang ada tanpa perlu pujian dari manusia, murni mengharapkan ridha Allah.
Syukur adalah kemampuan menerima yang ada sebagai yang terbaik dari Allah, dan yakin bahwa Allah tidak mungkin salah dalam menempatkan hambanya.
Ikhlas adalah kemampuan menjalankan yang ada tanpa perlu pujian dari manusia, murni mengharapkan ridha Allah.
Hal yang perlu kita lihat dari suatu masalah adalah ilmu atau pengalaman yang ada di dalamnya. Kita bisa menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran yang begitu berharga. Makanya kalau ada masalah jangan malah mengeluh terus-terusan lebih baik tenang dan fikirkan jalan keluarnya. Kita itu bukan lagi anak-anak yang selalu emosi dan tak tau aturan tetapi kita adalah pribadi yang lebih dewasa, yang lebih mementingkan logika ketimbang emosi belaka. Memang sulit untuk sabar dan mengikhlaskan sesuatu apalagi kita harus merelakan kebahagiaan yang selama ini kita rasakan.
Kehilangan pekerjaan, keluarga, dan orang tercinta sudah cukup membuat hidup menjadi merana. tetapi ingat, Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan umat-Nya. dibalik itu semua pasti akan ada rencana yang lebih indah yang sudah Dia gariskan. Kalau kita tak pernah terjatuh? Gimana mau berdiri? Mengerti kan? terkadang kita harus berada dibawah terlebih dahulu sebelum mencapai puncak kesuksesan.
Masalah silih berganti, solusinya selalu sama : sabar, ikhlas & tawakal. Mintalah kekuatan kepada Allah Untuk selalu sabar dalam menghadapi Masalah dan ujian. Ketika masalah datang, Allah tidak meminta kita memikirkan jalan keluar sehingga penat. Tetapi, Allah hanya minta sabar dan sholat.
Orang yang sabar bukan berarti orang yang tak akan pernah marah. Mereka hanya sebagian orang yang msh bisa tetap diam saat melihat masalah. Yang sudah berjalan baik, tidak ada masalah, kita rusak karena tidak sabar, prasangka, terlalu sensitif dan sebagainya. Tiap ada masalah, sabar.. karena masih banyak orang lain yang punya masalah jauh lebih berat. Sabar dalam menjalani hidup, sabar dalam menyelesaikan masalah merupakan langkah pendewasaan diri..
Harus sabar sih, pasti banyak cobaan yang terpenting kita bisa mengambil hikmah dari Setiap masalah. Masalah tidak akan menjadi rumit jika kita bisa menyikapinya dengan sabar dan dengan kelapangan hati. Sabar adalah cara yang harus digunakan untuk menyelesaikan masalah apapun. Seberat apapun, akan cepat diselesaikan dengan kesabaran.
Batas kesabaran paling tinggi adalah ketika kamu sadar bahwa sabar tak lagi menyelesaikan masalah. Sabar adalah cara yang harus digunakan untuk menyelesaikan masalah apapun. Seberat apapun, akan cepat diselesaikan dengan kesabaran. Orang yang sabar dan ikhlas akan menelusuri setiap relung masalah untuk mencari segala bentuk hikmah sbagai bahan refleksi dan evaluasi diri.
Setiap masalah memiliki jalan keluar, tetap tenang sabar dan teruslah berusaha mencari jalan keluar. Pandang masalah sebagai teman. Belajar tersenyum karenanya, belajar sabar karenanya, dan akhirnya, dewasa karenanya. Ketika masalah datang, Allah tidak meminta kita untuk memikirkan jalan keluar hingga penat, Allah hanya meminta kita sabar dan shalat Sabar untuk menunggu Kuat untuk bertahan Santai ngadapi masalah apapun Menghargai yang kita punya saat ini.
Ketika kita bisa sabar dan tabah terhadap masalah yang menimpa kita, dijamin kita akan mendapatkan ganti yang lebih baik lagi. Semakin pekat malam, semakin mendekati pagi. Semakin runyam masalah, semakin mendekati solusi. Masalah bukan untuk dihadapi dengan kasar, tetapi disikapi dengan sabar. Masalah dan cobaan itu hanya membuat kita lebih sabar dan tegar.
”Seorang hamba yang ditimpa musibah, lalu mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, llahumma’jurni fi mushibati wa ahlif li khairan minha (sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nyalah kita dikembalikan. Ya Allah, berilah aku ganjaran dalam musibahku ini dan berilah ganti kepadaku dengan yang lebih baik darinya), niscaya Allah akan memberi ganjaran padanya dalam musibahnya dan akan menggantikan dengan yang lebih baik darinya.” (HR Muslim).
Manusia adalah ciptaan Allah paling sempurna dari makhluk lain. Tetapi manusia juga ditakdirkan berpotensi melakukan kesalahan. Baik karena ketidaktahuan atau dosa kesengajaan. Seorang Muslim yang bertaqwa akan selalu introspeksi yang intinya adalah mengganti keburukan yang telah lampau dan menambah kebaikan-kebaikan yang sudah dilakukan.
يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُوااتَّقُوااللَّهَوَلْتَنْظُرْنَفْسٌمَاقَدَّمَتْلِغَدٍوَاتَّقُوااللَّهَإِنَّاللَّهَخَبِيرٌبِمَاتَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (qs Al-Hasyr : 18).
Allah berikan nikmat tidak sesuai harapan, bisajadi karena kurang maksimal dalam usaha atau sebagai bentuk ujian peringatan Allah. Allah berikan nikmat yang sesuai harapan atau berlebih, maka Allah menunggu apa yang akan dilakukan dengan hasil itu.
InsyaAllah jika kita selalu introspeksi maka kita akan termasuk orang-orang yang selalu meningkatkan kualitas iman, selalu berpikir positip kepada Allah dan pantang untuk putus asa. Kita berdo’a kepada Alloh agar dikuatkan dan dimudahkan dalam bertawakal kepada-Nya.
Wallohu a’lam.
TANYA JAWAB
Q : Yang manakah lebih didahulukan ustadz, do'akah lalu ikhtiar atau sebaliknya?
A : Segalanya hanya Allah. Hanya Allah yang tau. Hanya Allah yang menciptakan. Hanya Allah yang kuasa memudahkan. Jadi jawaban pertanyaan "Doa dulu atau ikhtiar dulu?" adalah "DOA dulu". Kalau mata ditutup, jalan dulu atau bertanya dulu? Kalau kita sedang lemah, Minta dibantu dulu atau langsung bergerak?
Wallahu a'lam
Q : Ustadz, Apakah doa doa yang dianjurkan oleh Al Quran dan Al Hadist untuk meminta sabar, ikhlas, dan syukur?
A :
1.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Robbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lanaa Min-Ladunka Rohmatan, innaka Antal-Wahhaab
Artinya: “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 8).
2
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Robbanaa Afrigh ‘Alainaa Shobron wa Tsabbit Aqdaamanaa wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin
Artinya: “Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 250).
3
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Ya Muqollibal Quluubi Tsabbit Qolbiy ‘Alaa Diinika
Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
(HR. At-Tirmidzi no.3522, imam Ahmad IV/302, Al-Hakim I/525. Lihat Shohih Sunan At-Tirmidzi no.2792).
(HR. At-Tirmidzi no.3522, imam Ahmad IV/302, Al-Hakim I/525. Lihat Shohih Sunan At-Tirmidzi no.2792).
Do’a ini merupakan doa yang paling sering dipanjatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
4
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
Allaahumma Mushorrifal Quluub, Shorrif Quluubanaa ‘Alaa Tho’atika
Artinya: “Ya Allah, Dzat yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk selalu taat kepada-Mu.”
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar